Perjalan aku dari karawang menuju purwakarta kota santri.roda motor membawaku ketempat indah dri salah satu obyek wisata purwakarta,Bendungan Cirata yang berjarak 15km dari pusat kota purwakarta melalui plered.
Cirata memberikan nuansa indah,damai dengan suguhan pemandangan hutan sepanjang jalur yang dilalui,bendungan yg mempunyai luas 62km persegi ini juga menawarkan makan khas penduduk suku sunda,sate maranggi sate ini cocok buat menikmati suasana santai di pinggir bendungan dengan saung sebagai tempat singgah.
tidak hanya itu ikan bakar hasil budidaya petani kerambah terapung juga jadi andalan menu di saung-saung sepanjang obyek wisata cirata.
Aku yang bukan orang bumi pajajaran merasa nyaman di cirata,angin semilir menambah suasana nyaman,keramahan penjual sate maranggi dengan bahasa sunda yang mendayu merdu terlihat sopan.maklum aku asli jember,jawa timur dengan nada bahasa/logat yang kaku membuat aku merasa senang dengan bahasa sunda.selepas dari itu perahu kecil yg biasa di tempat aku dinamakan jukung menghampiri,bapak bapak separuh abad menawarkan jasanya untuk berkeliling melihat ikan kerambah budidaya petani dicirata dengan harga yang bisa ditawar.
Akupun bersama teman menerima tawaran bapak itu,hingga di tengah perjalan aku bertanya nama,dengan nada santai bpk itu menjawab asep nama yang sering dipakai oleh orang sunda yang di ambil dari kata kasep yang berarti ganteng, pak asep sedikit bercerita tentang cirata ketika musim hujan tiba,saung saung ditepian bendungan akan terbanjiri air dan bendungan yang mempunyai fungsi utama pembangkit listrik ini ramai ketika di hari libur.
Hayang kaditu deui itu kata dalam bahasa sunda yang pas buat aku,yang ingin lain waktu bisa kecirata dengan keramah tamahan dan sate maranggi yang enak di lidah orang indonesia.terimakasih cirata yang telah mengisi memori otak ku.....®
2 komentar:
kata nya sate maranggi yang di waduk cirata ini enak banget, ngak kalah ama yang di cibungur
bener itu aa memang enak bgt
Posting Komentar