27 Feb 2013 | By: Unknown

Jemberan

        Bengi-bengi konco ku teko karo ngowo sarung koyo wong ronda ngunu wez, jenenge Samat, Samat sambatan polae kerjo gak prei-prei sampek  rosone belong geger iki potong. Lek pas koyok ngunu iku ojok di garai, iso-iso koen diajak keket.hehe

        Malamm-malam teman ku datang sama bawa sarung seperti orang ronda  gitu deh, namanya Samat, Samat mengeluh karena kerja gak pernah libur sampai rasanya  tulang punggung ini patah. Kalau udah gitu jangan di usilin, bisa-bisa kamu di ajak brantem.hehe

        Rodok sui titik Samat nyedek, yo koyok biasa cangkrukan karo nyeruput kopi, meringunu samat takok neng arek-arek ngene "he..sam opo seng di golek'i neng dunyo iki?" jawabane arek-arek salbut koyok bola seng mbulet.hehe

         Agak lama kemudian samat mendekat, ya kayak biasa nongkrong sama minum kopi, setelah itu samat tanya pada teman-teman gini "he..apa sie  yang dicari di dunia ini?" jawaban dari teman-teman ngawur bagai benang kusut.hehe

         Sak gurung'e ojok  kaget karo boso ku, yok opo maneh iki boso daerah ku seng cuampur gak ron-karon polae jember iku bosone salbut. Jowo, Meduro, Osing, lek-walikan iku dadi siji, mangkakno lek sampean teko neng jember jok kaget lek ono uwong ngomong boso indonesia karo logat meduro diselipi boso jowo titik.

          Sebelumnya  jangan kaget sama bahasa ku,  ya gimana lagi ini bahasa daerah aku  yang campur  gak karuan, soalnya Jember itu bahasanya ngawur. Jawa, Madura, Osing, Kebalik-kebalik itu jadi satu. makanya kalau  kamu dijember jangan kaget kalau ada orang ngomong bahasa indonesia pakai logat madura diselipin bahasa jawa sidikit..

          Mbalek neng ceritone samat, salah siji arek seng cangkruk langsung ngomong "uwez mat gak usah di pikir santai ae, yok opo lek nyanyi ae" samat langsung guyu  cengingas-cengingis jare wong jember iku "abech agellek"... :)

           Kembali di cerita Samat, salah satu anak yang nongkrong langsung ngomong "udah mat jangan  di pikiri santai saja, gimana kalau nyanyi aja" samat langsung senyum nyengar-nyengir kata orang jember itu "yach ketawa"....:)

iki lagune :
ini lagunya :

       Sepurone ae boz lek critane gak nyambung, polae gak iso ndongeng..harap maklum..hehe
      Ma'af aja ya kalau critanya gak nyambung, soalnya gak  bisa mendongeng..harap maklum..hehe


postingan ini diikut sertakan aku cinta bahasa daerah giveaway
23 Feb 2013 | By: Unknown

Berpasangan untuk generasi berikutnya

            Kita diciptakan berpasangan untuk menikmati hidup kemudian menurunkan ke generasi berikutnya supaya mereka juga melihat hijau dan birunya Dunia.

21 Feb 2013 | By: Unknown

Berbagi Happy dengan keponakan

       Kemarin sempet bongkar-bongkar album untuk mencari foto yang akan aku ikutkan di Giveaway, ahkirnya aku ambil foto saat aku bersama Aura. Ya, Aura keponakan aku karenakan aku belum keluarga sendiri..hehe

        Saat itu aku menggendong aura dipundak, ini biasa aku lakuin saat Aura berkujung di kediaman nenek yang sekaligus rumah aku (mumpung berat Aura belum begitu berat banget :D) dengan gaya narsis yang dia punya mbak aulia (ibu Aura) mengabadikan moment itu menggunakan kamera 5MP dari HP nokia milik ku.

       Alhamdulillah kebahagian Aura sekarang bertambah nie sebab uda gak sendiri lagi, adik kecil Aura lahir yang beri nama Farel, wah tambah seru aja nie kalau kalau kumpul bareng diruman nenek nantinya tentu tak lupa pasang gaya unyu-unyu jika nanti difoto lagi.. :D
Senangnya berbagi Happy
Gaya narsis Aura

Aura dan Farel




 Postingan ini di ikut sertakan Giveaway potret laki-laki dan dunia anak untuk mama fauzanmama olivepapanya cintya-agas








16 Feb 2013 | By: Unknown

Karawang kota perantauan ku

keluarga di karawang
   Sudah seminggu ini aku berada di Karawang, tempat dimana aku pernah tinggal untuk mencari uang dan merintis karier, sekarang aku disini bukan untuk kembali bekerja tapi ingin bertemu kawan lama dan melihat perkembangan kasus PHK sepihak yang menimpaku, aku berangkat dari jember yang sebelumnya aku mampir di beberapa  kota. Ya, aku seorang perantau, berada di  karawang mulai aku lulus STM, Kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik membuat aku memutuskan merantau.

     Karawang adalah kota yang belum pernah aku kunjungi sebelunya, selain jauh aku juga tidak punya keluarga disini. Rasa khawatir ada sewaktu berangkat ke Karawang, rasa itu sedikit terkikis saat aku berteman dengan Dasep, Nana, Sandi. mereka juga merantau di karawang, tempat kerja yang lumayan jauh membuat aku bergantian antar jemput dengan Dasep, karna shift kita beda jadi satu motor dipakai gantian tapi saat shift bentrok aku harus rela nebeng dengan orang yang satu tujuan hingga akhirnya membeli motor sendiri meski kredit.

        Hidup diprantauan membuat aku lebih mandiri dan terkadang aku sering kehabisan uang sebelum gaji turun, saudara seperantauanlah yang jadi tempat aku minjam uang.hehe :)
Namanya juga baru bisa mencari uang sendiri jadi sifat boros ada dalam diriku, waktu berjalan dan aku mulai bisa mengontrol sifat borosku hingga kemudian ngaliwet/makan bersama ini biasa kami lakukan saat tanggal tua.

         Tidak hanya itu, nasi uduk di pagi hari juga jadi andalan sarapan pagi disamping harga yang murah nasi uduk juga enak. Kami sudah seperti  keluarga di Karawang, saat aku kecelakaan mereka yang merawatku dan pernah saat itu jari telunjuk ku harus dijahit karna terjepit, Dasep lah yang sibuk membawaku kerumah sakit.

         Mencuci adalah aktifitas yang aku lakukan saat libur kerja, tapi aku kadang juga melaundry saat aku capek akibat lembur di hari istirahatku. Di karawang aku ikut dalam serikat pekerja yang baru di rintis oleh para pekerja yang taklain sahabatku, dari sini gejolak mulai timbul hingga berujung surat PHK sepihak untuk 19 orang dan aku juga termasuk di dalamnya.
 
        Mungkin karena aku salah satu penggerak untuk meyakinkan para sahabat hingga mau masuk di serikat pekerja, dan bagi prusahaan itu sebuah hal yang buruk.Banyak hal yang aku dapat dari merantau, kemandirian, sosialisasi, persaingan. Semua itu adalah asam manies perjalanan hidupku, dan semoga kasus PHK ini brakhir dengan baik.
makan bareng (ngaliwet) 


Postingan ini di ikut sertakan Giveaway Gendu-gendu rasa perantau
 

9 Feb 2013 | By: Unknown

Adik Ku Sayang

        
Ahmad Amanu

     Salah apa orang yang di lahirkan dengan kondisi cacat? Itu sempat terlintas dari pikiran ku ketika dirundung sebuah rasa sedih melihat adik yang lahir tak seperti manusia kebanyakan. Bukan aku kesal dengan sebuah takdir mu, sehingga muncul pertanyaan itu aku hanya berfikir tentang maksud tuhan menciptakan adik kandungku tak sempurna mulai dari lahir.

      Tidak pantas rasanya jika aku marah pada tuhan yang menciptakannya, "semua pasti ada hikmah dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup" kata itu mungkin yang tepat untuk jawaban rasa sedih ku melihat adik, dan entah kenapa belakangan ini aku  merasa kangen padahal baru dua minggu aku meninggalkan rumah untuk melihat kehidupan di luar lingkup kampung yang aku tinggali.

      Hampir dua puluh tahun kau menyandang ketidak sempurnaan fisik, jika aku dalam keadaan mu mungkin aku tak bisa berjalan dalam dunia yang  keras apalagi ketika tubuh kejang tak terkendali saat kau penat dan lelah setelah seharian beraktifitas. Tapi Tuhan bukan tak adil dalam dunia ini oleh sebab itu tuhan tak hanya menciptakan fisik mu tak sempurna, mental mu juga dibuat keterbelakangan yang membuat  perkembangan fikirmu tak sesuai dengan usia.

     Sekali lagi tuhan bukan tak adil adik ku, tuhan menciptakan ketidak sempurnaan fisik dan mental mu karna tuhan ingin kau tak sakit hati dengan ejekan teman yang masih belum mengerti sebuah hidup. Apa kamu mengerti kalau kamu sangat di cintai karna ketidak sempurnaan? sebuah kekurangan yang kemudian menjadi keistimewaan sebab senyum dalam keseharian mu sangat berarti buat keluarga, keluarga selalu berusaha agar senyum itu tak menjadi air mata yang keluar dari mata kecil sedikit tertutup daging itu.

     Semua sayang padamu, semua ingin membuat mu selalu bahagia dan tak ingin tubuh mu kejang takterkendali seperti yang lalu-lalu saat penat ada dalam fikirmu. Satu hikmah lagi adi ku sayang kalau tuhan ingin kau tak seperti orang kebanyakan yang memikul beban hidup, berfikir tentang sulitnya mencari uang untuk sesuap nasi, bahkan tak sedikit yang gantung diri untuk mengahiri semuanya bebannya. Tidak hanya itu ada juga yang bingung hingga gila dan berbicara sendiri sepanjang jalan yang ia lalui tertawa lepas seolah kita yang gila menurutnya, gila karna terus menerus mencari bekal duniawi. Tuhan sangat sayang pada mu, aku sekarang kangen dengan kata CAK yang  kau ucap ketika lagi duduk santai di samping rumah sambil menunggu emak pulang dari berjualan.

     Adik ku sayang, mungkin sekarang di rumah bisa melihat bintang yang berkelip-kelip seolah berkedip genit pada kita. yasudahlah hari sudah semakin larut dalam gelap semoga kau terlelap dan nikamati kesempurnaan dimimpi mu, aku janji akan bawa oleh-oleh jika pulang nanti..:)










7 Feb 2013 | By: Unknown

Langkah ku di Karawang

          Perjalanan aku sanpai di kota pangkal perjuangan (karawang), kota ini punya segudag sejarah mulai dari ketika masa kerajaan hingga masa kemerdekaan. Masih aku ingat ketika masa SD dulu saat pak.Hadi guru kelas 5 menceritakan tentang sejarah golongan muda dan golongan tua yag berselisih tentang proklamasi  kemerdekaan yang harus segera di laksanankan, dicerita itu pak.Hadi menyebut kota Rengasdengklok.

           Berawal dari cerita seorang guru, aku ingin lebih dekat dan sedikit tapak tilas, perjalanan aku mulai dari jln.Niaga tempat aku numpang di kos teman, kemudian menuju jln.Tugu Proklamasi yang sebelumnya lewat terminal Tanjungpura Karawang. Berada di ujung jln.Tugu Proklamasi terdapat bangunan tugu besar dengan empat bentuk tangan yang berbeda, di samping tugu proklamasi ini ada taman kecil berpagar merah dengan bentuk bambu runcing dan dinding yang bercerita tentang proklamasi lewat relief yang tertata rapi serta pada tengah tengah taman ada tugu dengan bentuk tangan mengepal bertulis 17 Agustus 1945 pada bagian bawah.

            Hendak pulang dari tugu, aku menyempatkan diri untuk menyapa kakek yang sudah sepuh di pinggir jalan dengan tenda ala kadarnya beliau bernama Sapan, kakek berusia 83 tahun ini bukan seorang pejuang karna ketika aku bertanya tentang perjuangan, kakek mengatakan saya tidak ikut perang karna menjaga orangtua sedangkan ke tujuh saudara ikut perang dan semua sahid (menggunakan bahasa sunda). dari beliau aku diberi petunjuk jalan menuju rumah Djaw Kie Siong, rumah ini jadi  tempat Ir.Soekarno dan Drs.Moh Hatta di "culik" oleh pejuang golongan muda yang tergabung di PETA (pembela tanah  air).

             Sedikit flasback tentang kejadian Rengasdengklok, berawal dari kekalahan jepang di perang pasifik, ketika itu kota Hiroshima di bom atom oleh sekutu pada tanggal 6 agustus 1945 dan kota nagasaki pada tanggal 9 agustus 1945. Kemudian pada tanggal 15 agustus 1945 sekutu mengumumkan kekalahan jepang tanpa syarat dan berita tersebuat terdengar oleh para pemuda melalui radio di jakarta. Kejadian tersebut mengakibatkan kekosongan kekuasaan terhadap indonesia karna pasukan sekutu belum datang di indonesia untuk menggantikan jepang.

             Kekosongan itu mengakibatkan konflik di golongan muda dan golongan tua  tentang kemerdekaan, golongan muda ingin proklamasi segera di kumandangkan sedangkan golongan tua menginginkan kemerdekaan melalui prosedur dan dirapatkan terlebih dahulu dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Golongan  muda yang menganggap golongan tua terpengaruh oleh jepang, setelah rapat di jakarta tanggal 15 agustus 1945 jam 20:00 wib. Golongan muda kemudian rapat sendiri opada jam 24:00 wib di jln.cikini jakarta yang menghasilkan keputusan untuk menculik Ir.soekarno, Drs.moh hatta pada jam 04:00 wib tanggal 16 agustus 1945 ke Rengasdengklok yang di pimpin oleh Shodancho Singgih.

            Tujuan dari aksi itu supaya Soekarno dan Hatta agar tidak terpengaruh oleh jepang (janji memerdekakan Indonesia sebagai hadiah) dan segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia terlepas dari ikatan jepang. Saat itu di Rengasdengklok sendiri  Soekarno dan Hatta ditempatkan di rumah Djaw Kie Siong. Menanggapi hal ini para pimpinan golongan tua terpanggil dan mau untuk segera pemproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Utuk itu Soekarno dan Hatta harus di bawa ke jakarta, Ahmad Subadjo memimpin rombongan untuk menjemput Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok yang tiba pada tangggal 16 Agustus 1945 jam 17:30  wib, Subadjo meyakinkan golongan muda bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945 paling lambat jam 12:00 wib. Supaya golongan muda yakin Subadjo menaruhakan nyawanya jika proklamasi tidak dilaksanan pada waktu tersebut.

            Itu sedikit cerita tentang pristiwa Rengasdengklok, rasa penasaran dengan Rengasdengklok terobati juga dengan aku bisa melihat rumah yang di pakai untuk rapat tentang kemerdekaan meski bukan tempat perumusan teks proklamasi karna teks proklamasi di tulis oleh Sayuti melik di rumah Laksamana muda maeda, aku cukup nyaman berada di rumah yang sekarang beralamatkan jln.perjuanga No.41 RT.001 RW.09 Desa.rengasdengklok utara kec.rengasdengklok kab.karawang.


Tugu proklamasi