6 Nov 2014 | By: Unknown

Masa-Masa STM

Doc Pribadi

Hari ini sedang ingin bernostalgia. Akhir 2007 aku dan teman-teman sudah dihadapkan dengan les-les untuk persiapan Ujian Nasional (UN) sepulang sekolah.

Saat itu hari Jum'at, aku dan kawan yang masih ingin santai seturun sholat jum'at menyempatkan diri untuk main domino bersama dikost salah satu teman.Mendengar les urung dilaksanakan, maka main domino dilanjut sampai jam tiga sore. Permainan domino membutuhkan empat orang, permainan yang kami pilih dalah pembagian kartu hingga habis, jadi tidak ada istilah ngombe di permainan yang kami mainkan.

Hasil adalah hasil kesepakatan anatara delapan, orang yang kalah dicoret pakek angus dandang. Ketika itu Aku, Hafid (Mbah), Wedya, dan Singgih (Pratapsing) yang bermain. Sedangkan Pujianto (Jayus), syahrul, Somni (Gemol) dan Nur memilih menjadi profokator permainan.

Asik rasanya ketika dikenang, namun tidak saat angus yang diambil oleh lawan main mencoreng muka ganteng ini.

Jangan mencela dan esmosi dulu kawan saat aku mengucapkan kata ganteng pada diriku sendiri, karena aku sudah bilang di tulisan sebelumnya, kalau ganteng ku hanya bisa dilihat sama kedua orang tua ku...hehehehe

Ada yang bilang "masa SMA adalah masa paling indah"

Iya memang.
Tapi kami STM. Yang hanya ada Siti dan Nia berstatus siswi.

Dalam satu angkatan kami hanya dua orang itu saja yang berstatus siswi, selebihnya siswa semua.

Nelongsone koen mad.....!!! Iyo cak 

Tapi.....Untuk urusan diluar sekolah kami gak kehabisan cewek untuk dilihat.


Ya. Hanya dilihat.

Setiap hari kami hanya melihat cewek-cewek sekolah farmasi yang memakai setelah putih-putih sliweran didepan sekolah. Belum lagi saat pulang sekolah, jalur yang kami lewati menawarkan cewek-cewek SMEA Trunojoyo yang lagi-lagi untuk dilihat sembari mengendarai motor.

Yang beruntung akan dapet bonceng'er pastinya. Itu pun kalau kenal, kalau enggak ya sudah....... selesai.

Sayangnya aku lupa nama cewek paling cantik di SMEA Trunojoyo dari desa curah malang, menurut versi kami (Bukan kami satu STM).

Ok...... Sekarang ganti topik. 

Jangan bahas lagi masalah cewek, karena itu teramat ngenes untuk kami yang sekolah di STM. Walau dikenal kompak, namun kami monotone, seperti printer jadul yang hanya bisa cetak hitam putih.

Dalam urusan wali kelas, kelasku hanya dua kali ganti wali kelas.

Pertama, saat kelas satu. Orangnya penyabar banget, namanya Pak Wendy seorang guru teknik mesin perkakas, namun meninggalkan kami untuk menjadi dosen di UNEJ.

Kedua, Bu Sukati. Dengar nama Sukati (jangan rubah A menjadi E, karena akan menjadi tambah serem) saja serem rasanya. Beliau punya perawakan besar, raut wajahnya bulat dengan kulit coklat, matanya lebar, dan ada tahilalat di wajahnya.

Sebuah pilihan yang tepat untuk kelas kami yang bolosnya bergilir. Ya. Bergilir. Hampir setiap hari kelas kami tidak pernah nihil dalam masalah absain.

Bu Sukati menemani kami dari kelas dua dan tiga (Kami gak mengenal kelas belasan seperti sekarang), dibalik wajah dan nama yang seram, Bu Sukati punya hati yang lembut untuk saat-saat tertentu. Seperti halnya aku yang susah menyerap pelajaran yang Bu Sukati ajarkan, pelajaran yang menurut aku ruwet banget jika tidak menggunakan alat bantu kalkulator. Kebaikan Bu Sukati tidak pernah berhenti menuntun pelan-pelan kami sampai mengerti dan tetap mau meluangakan waktu untuk beberapa kali remidi demi kami memperbaiki nilai.

 Kalau masalah guru, kami di didik dengan banyak karakter.

  • Pak Mada : Waka Kesiswaan yang ditakuti seantero STM, namun juga dibenci karena perlakuannya yang kasar.
  • Pak Imam : Guru yang keluar dari akmil ini punya sifat tegas dan membangun.
  • Bu NN (Lupa Namanya) : Guru kimia ini punya hobi nyanyi, kadang kami nyayi dikelas kalau otak udah ruwet.
  • Bu Indah : Guru sabar yang ngajar bahasa inggris.
  • Bu Vita : Guru honorer yang mengajar di dua sekolah, benar-benar pekerja keras.
  • Bu NN (Lupa Namanya) : Mengajar wira usaha, meskipun sudah tua tapi tetap mengajari kami. wanita yang hebat
  • Pak Raden / Pak Super Mario (Nama Aslinya Lupa) : Bapak ini punya sopan santun yang T.O.P B.G.T
Lho kok wez panjang... hehehe

Ditutup ae lek ngunu, ben gak tambah dowo.

Sebagai penutup.Dalam foto ini adalah, dari kiri Mbah , tengah Wedya, Atas Vj Lie, kanan Pratapsing.



Alumni TPM2 STM Negeri Jember (Angkatan 2008).

0 komentar:

Posting Komentar