7 Feb 2013 | By: Unknown

Langkah ku di Karawang

          Perjalanan aku sanpai di kota pangkal perjuangan (karawang), kota ini punya segudag sejarah mulai dari ketika masa kerajaan hingga masa kemerdekaan. Masih aku ingat ketika masa SD dulu saat pak.Hadi guru kelas 5 menceritakan tentang sejarah golongan muda dan golongan tua yag berselisih tentang proklamasi  kemerdekaan yang harus segera di laksanankan, dicerita itu pak.Hadi menyebut kota Rengasdengklok.

           Berawal dari cerita seorang guru, aku ingin lebih dekat dan sedikit tapak tilas, perjalanan aku mulai dari jln.Niaga tempat aku numpang di kos teman, kemudian menuju jln.Tugu Proklamasi yang sebelumnya lewat terminal Tanjungpura Karawang. Berada di ujung jln.Tugu Proklamasi terdapat bangunan tugu besar dengan empat bentuk tangan yang berbeda, di samping tugu proklamasi ini ada taman kecil berpagar merah dengan bentuk bambu runcing dan dinding yang bercerita tentang proklamasi lewat relief yang tertata rapi serta pada tengah tengah taman ada tugu dengan bentuk tangan mengepal bertulis 17 Agustus 1945 pada bagian bawah.

            Hendak pulang dari tugu, aku menyempatkan diri untuk menyapa kakek yang sudah sepuh di pinggir jalan dengan tenda ala kadarnya beliau bernama Sapan, kakek berusia 83 tahun ini bukan seorang pejuang karna ketika aku bertanya tentang perjuangan, kakek mengatakan saya tidak ikut perang karna menjaga orangtua sedangkan ke tujuh saudara ikut perang dan semua sahid (menggunakan bahasa sunda). dari beliau aku diberi petunjuk jalan menuju rumah Djaw Kie Siong, rumah ini jadi  tempat Ir.Soekarno dan Drs.Moh Hatta di "culik" oleh pejuang golongan muda yang tergabung di PETA (pembela tanah  air).

             Sedikit flasback tentang kejadian Rengasdengklok, berawal dari kekalahan jepang di perang pasifik, ketika itu kota Hiroshima di bom atom oleh sekutu pada tanggal 6 agustus 1945 dan kota nagasaki pada tanggal 9 agustus 1945. Kemudian pada tanggal 15 agustus 1945 sekutu mengumumkan kekalahan jepang tanpa syarat dan berita tersebuat terdengar oleh para pemuda melalui radio di jakarta. Kejadian tersebut mengakibatkan kekosongan kekuasaan terhadap indonesia karna pasukan sekutu belum datang di indonesia untuk menggantikan jepang.

             Kekosongan itu mengakibatkan konflik di golongan muda dan golongan tua  tentang kemerdekaan, golongan muda ingin proklamasi segera di kumandangkan sedangkan golongan tua menginginkan kemerdekaan melalui prosedur dan dirapatkan terlebih dahulu dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Golongan  muda yang menganggap golongan tua terpengaruh oleh jepang, setelah rapat di jakarta tanggal 15 agustus 1945 jam 20:00 wib. Golongan muda kemudian rapat sendiri opada jam 24:00 wib di jln.cikini jakarta yang menghasilkan keputusan untuk menculik Ir.soekarno, Drs.moh hatta pada jam 04:00 wib tanggal 16 agustus 1945 ke Rengasdengklok yang di pimpin oleh Shodancho Singgih.

            Tujuan dari aksi itu supaya Soekarno dan Hatta agar tidak terpengaruh oleh jepang (janji memerdekakan Indonesia sebagai hadiah) dan segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia terlepas dari ikatan jepang. Saat itu di Rengasdengklok sendiri  Soekarno dan Hatta ditempatkan di rumah Djaw Kie Siong. Menanggapi hal ini para pimpinan golongan tua terpanggil dan mau untuk segera pemproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Utuk itu Soekarno dan Hatta harus di bawa ke jakarta, Ahmad Subadjo memimpin rombongan untuk menjemput Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok yang tiba pada tangggal 16 Agustus 1945 jam 17:30  wib, Subadjo meyakinkan golongan muda bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945 paling lambat jam 12:00 wib. Supaya golongan muda yakin Subadjo menaruhakan nyawanya jika proklamasi tidak dilaksanan pada waktu tersebut.

            Itu sedikit cerita tentang pristiwa Rengasdengklok, rasa penasaran dengan Rengasdengklok terobati juga dengan aku bisa melihat rumah yang di pakai untuk rapat tentang kemerdekaan meski bukan tempat perumusan teks proklamasi karna teks proklamasi di tulis oleh Sayuti melik di rumah Laksamana muda maeda, aku cukup nyaman berada di rumah yang sekarang beralamatkan jln.perjuanga No.41 RT.001 RW.09 Desa.rengasdengklok utara kec.rengasdengklok kab.karawang.


Tugu proklamasi




4 komentar:

My Daily Workout Progress mengatakan...

Baru tau di karawang ada begituan, cukup bersejarah juga ya karawang..

Unknown mengatakan...

Cuman ada juga crita rakyatnya mas tapi gak aku muat

Anonim mengatakan...

di karawang ada pepes walahar nikmat banget hehehe

Unknown mengatakan...

hahaha...aku besok mau kesana.
pas bgt dach

Posting Komentar