Foto : Ove yang sedang marah |
Hari ini, di pengunjung bulan januari. Aku mulai melakukan perjalanan ke kota mu, menumpang sebuah bus antar kota aku berharap kita bisa melepas semua rindu yang kemarin. Sebelum aku berakgkat, aku berharap bisa melihatmu dengan senyum kemarin. Ya, kemarin. Ketika aku bersamamu bermain gomprek di desa curah macan, sembari menunggu kamu berubah pikiran.
Pagi jam 04:09 wib, aku menumpang bus ekonomi dari Jember menuju kota Surabaya. Hem.... Bus ini melaju kencang dan badanku beberapa kali terplanting hingga bokong ini tak nempel pada kursi usang di deretan belakang. Sesampai aku di kota Surabaya aku bergegas ke kota mu, kota kecil dimana kamu dilahirkan dan besar. Panas kota ini seperti tak asing lagi denga ku. Panas yang mengingatkan aku di pertengahan 2007, ketika aku sempat tinggal dan menikmati panas kota. Namun kali ini aku di Gresik bukan Sidoarjo kota yang sempat aku tinggali untuk beberapa bulan saja.
Ove datang menjemput, dengan seperti biasa jaket warna merah muda kesayang itu melekat rapi di badanmu. Obrolan kecil mengantarkan aku sampai depan gerbang perumahan yang ovee tinggali. Ach.... pikiran kamu masih belum berubah. Ove menghentikan laju motornya dan aku duduk menunggumu yang setelah aku duduk kau pulang meletakkan oleh-oleh itu di rumah. Ya, dia pulang dan aku menunggu tak jauh dari pos penjaga perumahan.
Sudahlah,,,ini memang mau kamu sedari kemarin, tidak mau mengajakku kerumah dulu meski hanya sebentar hingga semuanya siap. Aku paham dengan ketakutan mu dengan yang kemarin, ketakutan yang masih ada dalam hatimu tentang seorang pria yang sempat singgah dan mengecewakan. Beberapa menit aku menunggu kau kembali, masih dengan jaket merah muda itu.
Hotel Putra Jaya kamar 102, Gresik |
Aku kembali dibonceng, kali ini berjalan menyusuri jalan kota Gresik mencari hotel tempat buat aku menginap. Rasanya badan ini remuk akibat goncangan di bus tadi. Setiba aku di hotel, aku mulai menikmati kasur empuk dengan fasilitas AC dan free wifi, hingga lelah badanku sampai pada puncaknya. Tak terasa aku tertidur sudah satu jam lamanya dan itu membuat kamu marah, terlebih kau menjemputku untuk menikmati malam di kota mu.
Maaf sayang, aku kebablasan beristirahan hingga panggilan tak terjawab 11 kali dan sms 4 kali darimu tak aku balas. Kecerobohanku memang kelewatan malam ini, disaat kita saling berdekatan, aku malah mengacaukan suasana dengan tidur pulasku meski beberapa menit saja. Aku sama sekali gak menginginkan kamu marah, dan tangan kananmu memerah karena ketukan pintu yang berkali-kali kamu lakukan.
Maaf sayang, aku kebablasan beristirahan hingga panggilan tak terjawab 11 kali dan sms 4 kali darimu tak aku balas. Kecerobohanku memang kelewatan malam ini, disaat kita saling berdekatan, aku malah mengacaukan suasana dengan tidur pulasku meski beberapa menit saja. Aku sama sekali gak menginginkan kamu marah, dan tangan kananmu memerah karena ketukan pintu yang berkali-kali kamu lakukan.
Di lorong hotel ini aku melihat kamu yang diam, sesekali kamu melihatku dengan rasa jengkemu. Beberapa menit senyap tanpa suara, dan aku hanya bisa melihat punggungmu. Harapku hanya satu, kemarahanmu cepat mereda, dan senyuman manis itu kau berikan lagi buat aku yang tak seberapa tampan ini. Sepertinya harapanku kali ini cepat terkabul, Ove mulai tersenyum meski sedikit judes.
"Wez kamu yang bonceng, ayo kita jalan. Tapi kamu pakai helm pink" ucapmu dengan maksud ngerjain aku dengan warna helm yang identik dengan cewek ini.
Ya sudahlah... Mungkin memang harus begini untuk aku menebus kesalahan tadi. Menggunakan helm pink dengan memboncengmu pakai motor matic. Laju motor aku buat pelan agar perjalanan ini lama, selama yang bisa aku lakukan. Supaya kemarahan itu hilang tertiup angin dan sampai tempat yang dituju nanti kau sudah tak malas melepas senyummu.
Terakhir
Ove sudah kembali tersenyum buatku malam ini, senyuman yang manis untuk mengawali makan malam yang romantis meski tak seperti di film. Namun itu sudah membuat aku tenang dan senang pastinya. Oh...iya. Pagi ini Ove menjemputku di hotel untuk jalan-jalan ke kota Surabaya, nonton film yang sudah kami rencanakan kemarin. :)
Makan Malam (sepiring berdua) |
6 komentar:
aihhhh, romantisnya ... ;)
Bu Dey...hehehe
Romansa anak muda bude :)
Salam untuk tante Ove ya Mas. Hiks tak kirain ini tadi cerpen lo. Hahaakkkkk #HappyFebruari selamat menikmati kota kelahiran saya ya Mas. Semangat...
oohh mas vj ternyata ehem nya di gresik toh, eehh pas ke om yayat minggu itu ndak ketemu yak padahal abis hunting foto :p
hehehehe...... aku dek rumah kang yayat cuman bentaran doank :)
moga nanti bisa ke surabaya dan ketemu :)
semangat.... :)
Posting Komentar